Background

Surat dari Sungmin untuk Hankyung


Dear: Hankyung hyung

Apa kabar! Bagaimana dengan keadaanmu di Beijing sana? Berharap kamu baik-baik saja. Aku memikirkan cukup lama untuk menulis surat ini. Aku sungguh tidak tahu harus memulai dari mana. Banyak kata-kata yang ingin kuungkapkan tetapi saat aku memegang pen mendadak tidak tahu harus menulis apa. Dalam pikiranku sudah banyak kata-kata namun yah aku sendiri juga tidak tahu harus memulai dari mana.

Kita mulai dari kenangan pertama kali kita bertemu. Kenanganku masih segar dalam ingatanku seolah-olah baru saja terjadi. Saat pertama kali kenal, aku berpikir hyung kenapa begitu nekat pergi seorang diri ke Seoul tanpa modal bahasa. Itulah yang pertama kali kupikirkan ketika bertemu dengan hyung. Tetapi pandangaku berubah saat hyung menunjukkan tarian yang hebat. Mendadak aku minder setelah melihat tarianmu itu. Seolah-olah hyung memang sudah ditakdirkan menjadi penari yang handal. Ternyata tebakanku tepat. Hyung menjadi salah satu lead dancer dalam Super Junior dan aku senang mengetahuinya.

Kemudian aku dikejutkan lagi dengan kemampuan kungfumu hyung. Karena dengan begitu aku ada teman untuk berlatih dan melepaskan rasa stressku dengan menggunakan keahlian martial art kita. Setiap pagi aku selalu menunggumu di atap dorm kita dan berlatih bareng-bareng. Ingatkah saat itu aku tidak sengaja melukai punggungmu dengan keras. Saat itu aku merasa takut sekali. Takut hyung kenapa-kenapa. Tetapi hyung justru berusaha menenangkanku yang panik dengan senyuman dan berkata tidak apa-apa. Padahal aku merasa tendanganku terlalu kuat dan melihatmu memaksakan diri bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Dan tebakanku lagi-lagi tepat. Hyung mengalami cedera punggung saat berlatih koreografer U diruang latihan. Aku merasa bersalah dan hendak mengaku tetapi perkataan hyung malah membuatku semakin sedih dan bersalah. Hyung kenapa kamu rela berbohong demi melindungiku? Seharusnya hyung jangan mencegahku mengatakan kebenaran soal itu. Rahasia ini tersimpan sedemikian lama akhirnya terbuka saat itu juga kepada Kyuhyun soal cederamu itu karena aku tidak tahan lagi.

Setiap kali aku melihatmu menahan sakit dipunggungku hatiku serasa tidak karuan. Kemudian aku mengatakan hal itu kepada Teukkie hyung. Teukkie hyung memarahiku tetapi hyung malah membelaku. Kebaikan hatimu sungguh membuatku merasa nyaman berada disisimu hyung. Ketegaranmu membuatku kagum padamu sampai sekarang pandanganku tidak pernah berubah.

Saat aku mengalami cedera lutut pada masa promo sorry-sorry hyung memarahiku yang tidak memperhatikan kesehatanku. Saat itu aku merasakan betul perhatian hyung kepadaku. Akhirnya aku hanya menuruti perkataanmu hyung tetapi pada akhirnya aku melanggar perkataanmu hyung. Syukurlah sorry-sorry sukses meraih berbagai macam penghargaan dan aku sangat menghargai kerja keras kita semua.

Sekarang kondisi sudah seperti ini dan agak merasa tidak terbiasa dengan perubahan ini. Hyung, aku baru sadar betapa aku sangat menyayangimu hyung. Setiap pagi aku sendirian saja berlatih martial art seorang diri dan saat itu aku menangis seorang diri berteriak memanggilmu dalam hati. Seandainya saja tidak ada kejadian seperti ini apakah hyung akan terus menemaniku setiap pagi berlatih bersama-sama lagi? Hal ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun tiba-tiba tidak ada partner lagi.

Hyung berjanjilah kita akan bertemu lagi. Karena aku sungguh merindukanmu hyung. Banyak yang mengatakan aku adalah member yang paling jarang meneteskan air mata. Namun, setiap malam selesai beraktivitas aku selalu memikirkanmu dan kenangan kita berlatih bersama di atap dorm kita. Saat itu baru kusadari aku menangis setiap malam sehingga membuatku merasa diriku sudah berubah. Aku tidaklah sekuat yang mereka kira. Karena aku sudah mulai rapuh tetapi demi hyung aku akan berusaha lebih tegar lagi. Hyung selamanya kamu adalah hyungku.

Your Martial Art partner, Lee Sung Min

eeits abis baca jangan lupa like dan komennya yaa gan

Leave a Reply

COMMENT after Read this blog PLEASE

Translate This Blog